Cerita Sword Art Online Episode 1


Tahun 2022, akhirnya umat manusia berhasil ...
mengembangkan dunia maya yang tidak terpadai

----- Sword Art Online -----

Hari itu orang-orang mengantri, saling berdesakan. Bukan mengantri untuk obral, atau hal lain yang biasa dilakukan di masa ini, melainkan mengantri untuk bisa mendapat sebuah game, game MMORPG terbaru bernama Sword Art Online.



Di kamarnya, seorang pemuda sedang mendengar siaran berita itu lewat komputernya, sambil membaca sebuah majalah yang memuat berita tentang game itu. Berbagai hal tentang game itu, termasuk tentang si pencipta game, seorang ilmuan jenius bernama Akihiko Kayaba.
Hari itu adalah hari pertama Sword Art Online dilepas untuk publik. Para gamers yang sudah tak sabar lagi untuk memainkan game online itu terus mengantri dengan penuh antusias. Beberapa bahkan sudah mengantri beberapa hari sebelum game diluncurkan. Antrian ini benar-benar mengagumkan sampai-sampai disiarkan secara online oleh MMO Stream.




Sambil mendengar siaran, pemuda itu terus membaca lembar demi lembar majalah game yang ia bawa. Hingga tiba-tiba, secara tak sengaja jarinya teriris oleh kertas majalah itu dan terluka, meneteskan setitik darah. Sejenak pemuda itu terdiam, memikirkan pertanda apa ini sebenarnya. Hingga kemudian, lamunan pemuda itu terpecah oleh suara adiknya yang terdengar dari balik pintu, "Onee-chan, aku pergi latihan dulu ya" Sang adik yang seorang gadis berpamitan dan kemudian pergi ke luar rumah.




Pemuda tadi tak menyahut, ia malah menaruh majalahnya ke atas meja, berdiri dan kemudian melihat ke arah jam digital yang menunjukan angka 12:55:58 Senin, 6 November 2022, lalu mengambil suatu alat mirip helm, serta memakainya.



Setelah memasang benda yang kelihatannya merupakan alat untuk terhubung ke Dunia Maya itu di kepala, pemuda tadi merebahkan diri ke tempat tidur. Dan lalu, setelah memejamkan mata dan melewati proses login, jiwanyapun masuk ke dalam Dunia Game, Sword Art Online.

Welcome to Sword Art Onile !

Sebuah kalimat sambutan terlintas sebelum akhirnya ia membuka mata, melihat Dunia di depannya, Dunia yang bukan lagi kamar tempatnya semula berada, melainkan Dunia Maya, Dunia yang menakjubkan dimana gamers telah menunggu.





"Akhirnya, aku kembali lagi ke Dunia ini" Ucap pemuda itu. Sebelum game ini diluncurkan untuk publik, ia sempat menjadi Beta Tester, yaitu seseorang yang mendapat kesempatan langka untuk mencoba game itu sebelum akhirnya diluncurkan untuk publik.

Lantai satu, kota awal, pemuda tadi berlari menesuri kota, melewati ramainya pasar dimana para dagang berjualan. Perawakan pemuda tadi tidak terlihat seperti bagaimana ia di dunia nyata. Di Dunia maya, ia menggunakan karakter buatannya. Seorang lelaki dengan tubuh yang lebih tinggi dan kekar, rambut biru yang lebih panjang, namun tidak berlebihan, cukup keren untuk seorang avatar game.

"Oi, kau yang disana itu!!!" Tiba-tiba seseorang memanggil ketika ia berlari. Dan kemudian, pemuda itupun menghentikan langkahnya, serta menghadap ke belakang, dimana ternyata chara lain berambut merah menghampirinya.

"Maksudmu, aku?" Pemuda tadi masih ragu, ada urusan apa tiba-tiba seseorang yang tidak ia kenal menghampiri. "Haah, haah ..." Sejenak chara berambut merah mengambil nafas, kelelahan karena mengejar, dan kemudian bertanya, "kau pernah kesini sebelumnya kan?"





"Kau pernah ikut Beta Test kan?" Ia kembali bertanya. "I-Iya" sahut pemuda berambut biru.
"Kalau aku, ini adalah hari pertamaku, tolong ajari aku dasar-dasarnya ya" Pinta chara berambut merah. "A-ah, itu ..." Pemuda berambut biru agak canggung.

"Aku mohon!!!" Chara berambut merah memohon dan lalu memperkenalkan diri, "Namaku Klein, mohon bantuannya"

"Namaku, Kirito" Pemuda berambut biru itupun ikut memperkenalkan diri. tak ada alasan baginya untuk menolak. Karenanya, pemuda yang akhirnya diketahui bernama Kirito itupun menyanggupi permintaan Klein untuk mengajari ia dasar-dasar bermain game ini.

Mengingat sebelumnya Kirito pernah mengikuti Beta Test, tentu saja sedikit tidaknya ia sudah mengetahui cara-cara atau dasar-dasar dalam bermain Sword Art Online.

Kirito mengajak Klein menuju sebuah padang rumput untuk mengajarinya berburu. Klein diminta Kirito untuk menghadapi sebuah karakter babi hutan. Namun belum apa-apa, Klein sudah ditubruk dan dijatuhkan oleh babi hitam itu.



Klein mengerang kesakitan sambil menutupi selangkangannya yang tadi tepat terkena serudukan si babi, "Aduuh!!! Selangkanganku, uuhhh" Sungguh seperti merasakan kesakitan yang benar-benar sakit meski sebenarnya, "Jangan berlebihan begitu, sebenarnya kau tidak merasakan sakit kan?" Ucap Kirito.

"Ah, iya juga ya, kebiasaan" Ucap Klein dan bangun. Di Dunia game ini, peserta tak akan bisa merasakan sakit. Kalau berhasil diserang oleh lawan, hal tersebut hanya akan mengurangi Health Point.

"Sudah ku bilang kan, kau harus menggunakan pedangmu dengan benar" Ucap Klein. "Aku mengerti kok" Ucap Klein. "Tapi babi itu bergerak terus" Sanggahnya.

"Huh" Kireto mengambil sebuah kerikil di tanah dan bersiap untuk menunjukan sesuatu.
"Kalau saja kau memasukan gerakannya dengan benar, dan mengaktifkan Sword Skill, sistem akan membaca perintah itu dan membuatnya menjadi teknikmu" Kirito membidik si babi, serta menembaknya dengan cepat dan tepat menggunakan kerikil yang ia bawa. Namun tetapi, hal ini hanyalah sebuah contoh. Kirito tak benar-benar ingin membunuh si babi, ia ingin agar Kleinlah yang melakukannya.

"Masukan gerakan ...
Gerakan ..." Klein terus meresapi kata-kata itu.

"Bagaimana menjelaskannya ya ...
Beri sedikit jeda, dan ketika kau merasakan skillnya mulai aktif,
Biarkan sensasinya keluar seperti ledakan" Jelas Kirito.

Jika biasanya di masa sekarang, seorang gamer mengeluarkan skill karakter game yang ia mainkan dengan cara menekan kombinasi-kombinasi tombol, disini tidaklah demikian. Di Dunia Game Maya tanpa tombol dimana kita sendirilah yang berperan sebagai karakter yang dimainkan, yang harus kita lakukan jika ingin mengeluarkan skill adalah melakukan gerakan yang benar, membiarkan sistem mem membacacanya dan kemudian mengaktifkan skill pemain. Dan ketika pemain merasakan kalau skillnya mulai aktif, ia harus memberi sedikit jeda dan akhirnya melepaskan serangan, sama seperti apa yang dijelaskan oleh Kirito.

"Seperti ledakan ..." Klein meresapi kata-kata itu, mengerti dan kemudian bersiap menggunakan pedangnya. Klein mengenggam pedangnya ke belakang, diam sejenak hingga kekuatan skillnya mengaliri pedang yang ia bawa. Lalu, Klein melepaskannya. Menebaskan pedang itu hingga akhirnya benar-benar mampu menghancurkan si babi, merubahnya menjadi Experience.




Klein kembali mencoba-coba skill yang ia miliki. Mengaliri pedang yang ia bawa, menahan, dan kemudian menebaskannya. "Menarik bukan?" Kirito bertanya. "Ya" Ucap Klein dan kembali menebas-nebaskan pedangnya, "Skill itu, sebanyak teknik pedang anggar atau semacamnya bukan?"

"Iya, aku bahkan mendengar kalau jumlah skillnya tak terbatas" Ucap Kirito. "Tapi, tidak ada sihir di game ini" lanjutnya. "RPG tanpa sihir? Aturan yang sungguh berani" Ucap Klein sambil masih menebas-nebas udara dengan skill pedangnya.

"Bertarung dengan menggerakan dirimu sendiri itu menyenangkan bukan?"
"Benar sekali!!" Ucap Klein setuju. "Yosh, ayo kita lanjutkan ke tahap berikutnya" Ucap Kirito.
"Ya!! Ayo kita teruskan!!" Mereka terus berlatih. Hingga tak terasa, sore hari telah tiba.


Mereka beristirahat, menyudahi latihan sambil menikmati indahnya pemandangan sore game itu. Menakjubkan, indah, naga-naga beterbangan bagai burung di senjanya langit Sword Art Online. Klein terkagum-kagum. Berapa kalipun ia melihat, ia merasa sulit untuk mempercayai semua ini ..."Benar-benar sulit untuk dipercaya kalau sekarang kita sedang berada dalam sebuah permainan" Ucap Klein. "Siapapun yang sudah membuat ini, dia pasti orang yang sangat jenius, benar-benar luar biasa, aku sangat senang bisa lahir di masa ini" Lanjutnya.

..."Benar-benar sulit untuk dipercaya kalau sekarang kita sedang berada dalam sebuah permainan" Ucap Klein. "Siapapun yang sudah membuat ini, dia pasti orang yang sangat jenius, benar-benar luar biasa, aku sangat senang bisa lahir di masa ini" Lanjutnya.

"Kau terlalu berlebihan" Ucap Kirito yang berdiri di sebelahnya, sama-sama menikmati pemandangan itu. "Itu karena ini Full Drive pertamaku" Ucap Klein. "Jadi, ini pertama kalianya kau main menggunakan Nerve Gear?" Nerve Gear adalah nama alat yang dipakai oleh pemain. Itu lho, yang tadi dipasang di kepala.

"Begitulah ...
Hanya demi bisa bermain Sword Art Online, aku bergegas membeli perangkatnya" Ucap Klein. "Aku sangat beruntung bisa mendapat satu dari sepuluh ribu paket yang disediakan ...
Yah, tapi kau sepuluh kali lebih beruntung daripada au karena bisa mengikuti Beta Test,
yang mana hanya diikuti oleh seribu pemain"

"Yah, mungkin kau benar" Ucap Kirito.



"Hei, seberapa jauh kau bisa sampai waktu berada di mode beta?" Klein bertanya lagi. "Selama dua bulan, aku hanya bisa sampai lantai delapan" Jawab Kirito. "Tapi kali ini, aku rasa satu bulan saja sudah cukup bagiku" Lanjutnya.
"Kau benar-benar serius ya ..."

"Ya, sejujurnya selama beta test, siang dan malam hanya SAO yang ada di pikiranku ..." Kirito menarik dan melihat ke arah pedang yang ia genggam. "Di Dunia ini, pedang inilah yang mampu membawaku kemanapun, ini adalah Dunia Maya yang tidak terpadai, aku bahkan merasa lebih hidup disini dibanding di Dunia Nyata" Ucap Kirito.Kirito tersenyum kecil, memasukan kembali pedangnya dan lalu mengajak Klein, "Mau berburu lagi?" "Tentu saja!" Klein bersemangat. Tapi sayang sekali, perutnya tak bisa diajak kompromi. "Aku sangat ingin tapi ... aku lapar, sepertinya aku mau keluar dulu" Ucapnya.

"Memakan makanan disini hanya akan membuatmu berpikir kalau kau tidak lapar"

"Yups, aku sudah memesan pizza panas jam setengah enam!" Ucap Klein.
"Kau sudah siap-siap ya ..."
"Tentu! Setelah selesai makan, aku pasti akan kembali" Klein bangun dari duduknya.
"Oh ..."
"Setelah ini, aku akan bertemu dengan beberapa orang yang ku kenal dari berbagai permainan lain, bagaimana? Apa kau mau berteman dengan mereka juga?"
"mmm" Kirito menundukan wajah.

"Ah, kalau tidak mau ya tidak apa-apa juga kok" Ucap Klein. "Akan aku kenalkan lain waktu saja" Lanjutnya. "Maaf ya, tapi, terimakasih" Ucap Kirito. "Hei, seharusnya aku yang bileng begitu ...
Aku pasti akan membalas jasamu ini suatu hari nanti, secara mental" Klein menemuk pundak Kirito dan menjulurkan tangan kanannya.

"Eh?"

"Mulai sekarang, mohon bantuannya" Klein mengajak Kirito untuk berjabat tangan. "Baik, kalau ada apapun yang ingin kau ketahui, tanyakan saja padaku" Kirito membalas uluran tangan Klein. "Ya! Tentu akan kulakukan!" Klein menjabat erat-erat tangan Kirito.

Setelahnya, Klein menggesek udara dengan tangan kanannya, memunculkan menu untuk logout dari permainan. Namun anehnya, "Tidak ada tombol untuk keluar?"
"Coba lihat baik-baik" Ucap Kirito. "Sudah, tapi tidak ada dimana-mana"
"Seharusnya ada di bawah menu utama" Kirito mengecek menunya. Dan ternyata, memang tidak ada pilihan untuk logout.




Bersambung deh , tungguin dah ya minggu depan . !

Selanjutnya : Sword Art Online1 Bagian 2

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Cerita Sword Art Online Episode 1 ini dipublish oleh Unknown pada hari Minggu, 02 Desember 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Cerita Sword Art Online Episode 1
 

0 komentar:

Posting Komentar